Semangat kepahlawanan dan kegigihan Syekh-Yusuf sangat ditakuti oleh Belanda. Meski begitu Belanda terus berusaha untuk menangkap Syekh-Yusuf. Pertempuran antara pasukan Syekh-Yusuf dengan pasukan penjajah Belanda yang cukup besar dan bersejarah terjadi di Muara Sungai Citanduy. Waktu itu, seorang tentara Belanda, Van Happel, menyamar menjadi seorang Arab yang membawa lari puteri Syekh-Yusuf yang bernama Asma dan menjadikannya sebagai sandera. Melalui puterinya yang menjadi itu. Belanda mengetahui tempat persembunyian Syekh-Yusuf, sehingga terjadilah perlawanan sengit yang akhirnya karena kekuatan tidak sebanding terpaksa Syekh-Yusuf menyerah pada tanggal 15 Desember 1683. Syekh-Yusuf dibuang ke Seylon (Sri Langka) bersama anggota keluarga dan pengikutnya. Di tempat pembuangan, Syekh- Yusuf terus berjuang mengembangkan syiar agama Islam dan menentang penjajahan Belanda. Tahun 1694 Syekh-Yusuf dipindahkan ke Afrika Selatan bersama 49 orang anggota keluarga dan pengikutnya. Syekh-Yusuf wafat di Afirika Selatan pada tahun 1699. Jenazahnya dimakamkan di Afrika Selatan, tetapi kemudian dipindahkan kerangkanya ke Makasar dan dimakamkan di daerah kelahirannya, di Desa Lakiung Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan. Itulah sekilas sejarah perjuangan Syekh-Yusuf.
Situasi Tangerang pada tahun 1966 demikian bergolak dengan adanya pemberontakan G 30 S/PKI. Pada waktu itu, kekuatan sosial yang ada di Tangerang khususnya mereka yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa dan Pemuda Pelajar yang di koordinir oleh Himpunan Warga Mahasiswa Tangerang (HIWAMATA) bersama-sama kekuatan ABRI dan masyarakat yang ada di Tangerang bersama-sama bahu membahu menumpas sisa-sisa pemberontakan tersebut sehingga situasi Tangerang tetap aman dan kondusif.
Pada waktu itu, Tangerang bidang pendidikan masih memprihatinkan. Jangankan mempunyai perguruan tinggi, sekolah menengah pertama pun baru ada pada tahun 1951 dengan didirikannya SMP Mardi Siswa yang merupakan cikal bakal berdirinya SMP Negeri I Tangerang.Walaupun sebelumnya pernah ada gagasan dari para alumni Akademi Militer Tangerang untuk mendirikan perguruan tinggi, namun tidak sempat terealisasi. Dalam kondisi semacam itu, para pemuda Tangerang yang akan melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi, mengalami kesulitan karena harus pergi ke kota besar di luar Tangerang yang tentu saja memerlukan biaya besar.
Dengan latar belakang tersebut dan didorong dengan semangat patriotik, para pemuda yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa (KAMI) pun tergugah dan akhirnya berupaya mencoba menggoreskan pena untuk mengukir sejarah bari bagi Kabupaten Tangerang, yaitu dengan merintis berdirinya sebuah perguruan tinggi yang pertama dalam sejarah Tangerang.
Gagasan berdirinya perguruan tinggi di Tangerang dicetuskan dan diprakarsai oleh mahasiswa yang kuliah di Jakarta ialah : Muh Astary, M. Thamrin HR dan M. Sanny Iskandar. Pada tanggal 13 Maret 1966, dibentuklah Panitia Persiapan Pendirian Universitas Islam Syekh-Yusuf Tangerang Cabang Tangerang, dengan susunan panitia sebagai berikut :
Ketua:H. Abdullah Segaf
Wakil Ketua:H. Somawinata
Sekretaris:Muh. Astary
Wakil Sekretaris:M. Thamrin HR. Sm. Hk.
Anggota:
1. Machlan
2. H. A. Sadeli
3. M. Sanny Iskandar
Dengan bekerja keras, panitia mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk mendirikan universitas yang pertama di Tangerang. Alhamdulillah dengan ridho dan izin Allah SWT. Univesitas Islam Syekh-Yusuf Cabang Tangerang berdiri pada tanggal 14 April 1966 berdasarkan Surat Kepurusan Yayasan UNIS Jakarta Nomor 290-UNIS-XXVII-KPTS-1966 dengan susunan pengurus sebagai berikut :
Pelindung:Panca Tunggal
Ketua Umum:Mayor TNI - ADE Mugni
Ketua I:Drs. Kama Suwanda
Ketua II:A. Tabhrani
Ketua III:H. M. Sjafe’i
Ketua IV:H. Abdullah Segaf
Sekretaris I:Mas Hasan Djakaria
Sekretaris II:Muh. Astary
Bendahara I:A. Sunendi
Bendahara II:A. Sya’duny
Seksi Usaha:
1. H. A. Sadeli
2. Abdullah Asep
Anggota:
1. M. Ma’sum S. Salim
2. Kusuma Atmasasmita
3. Shohib Abdul Azis .
4. M. A. Thohirudin
5. Arif Suhaemi
6. A. Mukri Rachiem
7. R. Aboebakar Saleh
8. H. Somawinata
9. H. Abdullah Amin
10. M. Thamrin HR. Sm. Hk
Pada tanggal 10 Nopember 1966, UNIS Tangerang memulai perkuliahannya yang pertama diresmikan oleh Bupati Kabupaten Tangerang H.E. Muhdi dengan membuka satu Fakultas yaitu HESP (Hukum, Ekonomi, Sosial Politik) dengan susunan Pengurusnya sebagai berikut:
Dekan:Drs. Karna Suwanda
Ketua Jurusan:Salim Dafara, SH
Ketua Jurusan Ekonomi:Drs. Muchrod
Ketua Jurusan Sospol:Barli Djajadikarga, BA.
Gedung UNIS yang Pertama pemberian dari pemerintah kabupaten, ialah Gedung eks SMA Baperki di Babakan Ledeng UNIS yang sekarang digunakan oleh SLTPN 17 Tangerang. Mahasiswa Pertama masuk ke UNIS Tangerang berjumlah 219 orang terdiri dari 139 orang Jurusan Hukum, 46 orang Jurusan Ekonomi dan 34 orang jurusan Sosial Politik. Setahun setelah menempati Gedung yang pertama itu gedung perkuliahan dipindahkan ke gedung eks SD Baperki yang sekarang dipergunakan SD dan SMP Syekh-Yusuf. Gedung ini juga pemberian Pemerintah Kabupaten
Tangerang terletak di Jalan Saham, yang selanjutnya sebagai penghargaan kepada UNIS oleh Pemerintah Daerah jalan tersebut diganti namanya dengan nama Jalan Syekh-Yusuf. Pada 1970 Fakultas HESP dikembangkan menjadi tiga fakultas sebagai berikut
1. Fakultas Hukum;
2. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, dan
3. Fakultas Ushuludin sebagai pengganti Fakultas Ekonomi.
Sedangkan susunan pengurusnya adalah sebagai berikut :
Rektor:Drs. Hamzah Ya'qub
Dekan Fak. Hukum:Ahmad Alwi, SH
Dekan Fisip:Drs. Supriono
Dekan Fak. Ushuludin:KH. Amin Nasir
Dengan terbitnya peraturan yang tidak membenarkan kelas jauh bagi Perguruan Tinggi Swasta (PTS), maka pada tanggal 4 September 1975, UNIS Tangerang melepaskan diri dari induknya yaitu UNIS Jakarta berdasarkan Piagam Pelepasan Nomor 123/UN1S-IX/75 dan berada di bawah binaan Yayasan UNIS Tangerang. Sejak itu UNIS Tangerang terdaftar di Kopertis Wilayah III (Sekarang Kopertis Wilayah IV) Jawa Barat di Bandung yang terdiri dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Fakultas Hukum, dan Fakultas Teknologi Tekstil, sedangkan Fakultas Ushuludin terdaftar di Kopertis Wilayah I Jakarta. Tahun 1979, UNIS Tangerang dikembangkan dengan membuka satu fakultas, yakni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Jurusan Administrasi Supervisi Pendidikan (Adsup), sedangkan jurusan Pendidikan Dunia Usaha pada fakultas ini dibuka pada Tahun Akademik 1981/1982. Tumbuh dan berkembangnya UNIS Tangerang tidak terlepas dari perharian Pemda dan masyarakat pada umumnya. Hal ini terbukti bahwa sejak berdirinya, UNIS Tangerang senantiasa mendapat bantuan dari aparat Pemda, baik selaku pribadi maupun secara kedinasan, juga dari para pengusaha yang bermukim di wilayah Tangerang. Pada tahun 1980 UNIS Tangerang bekerjasama dengan APSyFI dan Pemda yang memulai pembangunan kampus baru di Jalan Harapan II (sekarang Jalan Maulana), di atas tanah seluas 1,2 H. Keseluruhan biaya pembangunan gedung tersebut ditanggung oleh pihak APSyFI sedangkan tanahnya disediakan oleh Pemerintah Daerah.
Tanggal 8 Februari 1982 merupakan hari yang bersejarah bagi UNIS Tangerang. Pada hari itu UNIS Tangerang menempati kampus baru di Jalan Harapan II. Sebelum menempati kampus ini, UNIS Tangerang berkampus di Jalan Saham (sekarang Jalan Syekh-Yusuf), yang saat ini dipakai untuk SD dan SMP Syekh-Yusuf. Perpindahan ini membawa hikmah dan kemajuan yang besar bagi perkembangan UNIS Tangerang, sebab selain itu tempat yang cocok untuk kegiatan proses belajar mengajar karena jauh dari kebisingan kota, juga tanah untuk pengembangan gedung perkuliahan masih tersedia cukup luas, sehingga pada tahun 1985 UNIS Tangerang berhasil merampungkan pembangunan gedung III yang dananya bersumber dari bantuan konsentrasi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan melalui Kopertis Wilayah IV Jawa Barat dan swadaya UNIS sendiri. Pembangunan prasarana fisik untuk menunjang proses belajar mengajar di UNIS Tangerang berlangsung terus,; hingga yang terakhir diresmikan penggunaan gedung IV (lantai II) bersamaan dengan Dies Natalis ke-28, tepatnya pada tanggal 14 April 1994. Pembangunan gedung inipun tidak terlepas dari bantuan para pengusaha dan masyarakat Tangerang bersama-sama dengan Pemda Kota Tangerang. Saat ini, (mulai tahun 1995/1996) telah dibangun gedung Fakultas Teknik dan Fakultas Ekonomi yang terdiri dari dua lantai, berdekatan dengan gedung FT yang lama, diperuntukan bagi ruang kuliah, laboratorium, dan perkantoran. Proses dan dinamika pembangunan menuntut peningkatan mutu Sumber Daya Manusia agar memiliki kinerja yang baik yang bercirikan disiplin dan produktif sesuai profesi serta spesialisasi maupun dalam lingkup bertanggung jawab sosial. Hal tersebut pada dasarnya merupakan upaya konkrit untuk meningkatkan mutu para eksekutif serta tenaga edukatif. Dalam kaitan ini UNIS Tangerang pada Tahun Akademik 2000/2001 membuka Program Pascasarjana (S2) Konsentrasi Program Studi Ilmu Administrasi Negara. Program ini telah Terakreditasi SK Dikti No. 293/KEP/DIKTI/2000 oleh Departemen Pendidikan Nasional. Tahun Akademik 2002/2003 Program Pascasarjana UNIS membuka kembali dua Konsentrasi Program Studi yaitu Ilmu Administrasi Bisnis dan Ilmu Administrasi Pendidikan. Sarana dan prasarana pembangunan fisik terus dikembangkan oleh UNIS Tangerang bertepatan dengan penyelenggaraan Lustrum VII pada tanggal 14 April 2001 diresmikan oleh Bapak Walikota Tangerang Pembangunan Masjid Al-Muzakiirin Kampus UNIS Tangerang, yang bukan saja merupakan kebanggaan masyarakat kampus, tetapi juga masyarakat Kota Tangerang.
NO TAHUN REKTOR
1 1966-1967 Drs. Karna Suwanda
2 1967-1971 Drs. Hamzah Ya’qub *
3 1971 -1973 AnwarAhmad, SH *
4 1973-1975 Ir. Ahmad Efendi *
5 1975-1977 Drs. H.E. Suyanto, B.Ac*
6 1977-1980 Drs. Barli Djajadikarga (Pjs)
7 1980-1985 Drs. Barli Djajadikarga
8 1985-1989 Drs. Barli Djajadikarga
9 1989-1989 Ir. Salura (Pymt)
10 1989-1993 Drs. H. Yusuf Budiana Tanu, SH
11 1993-1997 Drs. H. Yusuf Budiana Tanu, SH
12 1997-2004 Drs. H. Yusuf Budiana Tanu, SH
13 2004 – 2008 Drs. H. Nana Suryana, MM
14 2008 – Sekarang Drs. Mas Iman Kusnandar, SH., M.Si
Catatan : * masih merangkap dengan UNIS Pusat Jakarta
0 komentar:
Posting Komentar